ICSB Indonesia Perkuat SDM Ratusan Pelaku UMKM di Banyuwangi

by
https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2019/11/29/1129737/670x335/icsb-indonesia-perkuat-sdm-ratusan-pelaku-umkm-di-banyuwangi.jpg
International Council for Small Business. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - International Council for Small Business (ICSB) Indonesia didukung Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah membantu memperkuat Sumberdaya Manusia (SDM) ratusan pelaku UKM di Kabupaten Banyuwangi. ICSB memberikan wawasan menjadi UKM yang kreatif dan inovatif, kemudian teknik mengelola pelanggan serta strategi menguatkan merek UKM.

Deputy CEO of MarkPlus, Inc Jacky Mussry berharap, pelatihan ini dapat memperkuat UKM di Banyuwangi agar memiliki daya saing tinggi dan percaya diri dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif.

"Kompetensi yang dimiliki oleh para pelaku usaha menjadi kunci penting agar berkompetisi dengan para kompetitor," ujar Jacky kepada ratusan pelaku UKM Banyuwangi, Kamis (28/11).

Pelatihan ini diberikan kepada pelaku UKM di 25 kota di Indonesia mulai September hingga November 2019. Banyuwangi sendiri menjadi salah satu kota yang terpilih untuk mendapatkan pelatihan. ICSB sendiri merupakan organisasi non profit dunia yang fokus pada peningkatan pengetahuan pengusaha dan UKM agar memberikan dampak ekonomi dan sosial bagi kemakmuran suatu negara

https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2019/11/29/1129737/content_images/670x335/20191129125943-1-international-council-for-small-business-001-hery-h-winarno.jpg

©2019 Merdeka.com

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Banyuwangi Alief Rachman Kartiono menjelaskan, sektor UKM memiliki peran yang kuat untuk menguatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah. Salah satu inovasi untuk memperkuat UKM di Kabupaten Banyuwangi yakni dengan rangkaian festival yang rutin digelar di Banyuwangi.

"Pariwisata menjadi prioritas pengembangan program pemerintah kabupaten. Sebab sektor ini dinilai mampu menggerakkan berbagai sektor lainnya, misalkan secara khusus dalam pengembangan para pelaku usaha mikro masyarakat lokal. Tahun ini, ada 99 event festival yang dikerjakan oleh Pemkab Banyuwangi," ujar Alif.

Lewat puluhan even festival tersebut, Pemkab Banyuwangi selalu menyediakan ruang untuk pelaku UKM untuk menampilkan produk unggulannya, sehingga tamu undangan maupun wisatawan bisa membeli produk lokal Banyuwangi.

https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2019/11/29/1129737/content_images/670x335/20191129125944-2-international-council-for-small-business-002-hery-h-winarno.jpg

©2019 Merdeka.com

"Alhamdulillah ada progresivitas yang signifikan pada penjualan dan profit yang diperoleh," jelas Alief.

Sementara untuk menghadapi tantangan perkembangan teknologi industri 4.0, Pemkab Banyuwangi menginisiasi market place pertama di Indonesia yang digagas oleh pemerintah (Banyuwangi Mall).

"Hingga saat ini, di bawah kendali tim Rumah Kreatif Banyuwangi akan terus memberikan pelayanan dan pendampingan kepada para pelaku UMKM daerah. Ada empat pelayanan unggulan yang diberikan secara gratis, di antaranya: desain kemasan, foto produk, branding produk, dan pemasaran secara online," terang Alief

Inovasi ini (Banyuwangi Mall) menjadi terbaik pada Top 99 Inovasi Pelayanan Publik dari 3.156 inovasi yang masuk di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

"Secara langsung Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menerima penghargaan dari Menpan RB, Syafruddin di Semarang pada Juli kemarin," ujarnya. [hhw]