https://awsimages.detik.net.id/visual/2019/11/27/27fde2e5-9e12-4d0a-b08d-ec54497ebbc5_169.jpeg?w=715&q=90
Foto: Realme X2 Pro/Arif Budiansyah

Realme Mau Pisah Dengan Oppo, Benarkah?

by

Jakarta, CNBC Indonesia - Rumor berhembus mengatakan kalau Realme akan bersiap untuk keluar dari bayang-bayang Oppo. Benarkah hal ini?

Dilansir dari Xda-developer, (29/11/2019), menurut dari Digitimes, Kepala Komersial Realme Taiwan, Chung Hsiang-wei telah menyarankan bahwa jika skala bisnis perusahaan terus meningkat, maka Realme harus berdiri sendiri dan terpisah dari induknya, Oppo.

Hal ini sedikit demi sedikit sudah dilakukan dengan membentuk tim R&D nya sendiri. Chung menambahkan bahwa perusahaan telah mendapatkan tempat di lima merek teratas untuk penjualan online di India dan telah berkelana ke lebih dari 20 negara, termasuk Indonesia, Spanyol, dan Rusia. Itu yang menjadi alasan kuat Realme harus menjadi perusahaan yang independen.


"Dengan seri Reno yang baru, Oppo beralih ke segmen premium sementara Realme berfokus pada ponsel yang berfokus pada teknologi dan mode," ujar Chung.

Dia menambahkan bahwa perusahaan berencana untuk memasuki pasar produk yang earbud. Serta perusahaan sedang mengerjakan beberapa ponsel 5G, yang akan diumumkan dalam beberapa minggu.

Dalam hal strategi pemasaran, Oppo dan Realme tidak berperan untuk saling melengkapi satu sama lain di pasar, tetapi lebih menargetkan ke segmen pasar yang berbeda. Disampaikan Chung bahwa 60% pengguna Oppo berasal dari kaum Hawa, sedangkan 60% pemilik handset Realme itu laki-laki.

wartawan CNBC Indonesia berkesempatan bertemu dengan Palson Yi, Senior Brand Manager, Realme Indonesia. Ketika ditanya oleh wartawan perihal isu Realme akan keluar dari Oppo.

Palson mengungkapkan bahwa Realme sudah berdiri sendiri dan terlepas dari Oppo. "Saat Realme di bentuk, memang sudah independen," ujar Palson Yi di Aston Kuningan Suites, (29/11/2019).

Selain itu, Jika dilihat dari data IDC, pangsa pasar Realme di Indonesia terus naik seperti pada Q1 1,4 persen, Q2 6,1 persen dan Q3 12,6 persen. Juga pernyataan Chung mengenai Realme sudah berada tempat di lima merek teratas untuk penjualan online di India, rasanya pantas untum Realme berjalan sendiri.

Fenomena ini memang bukan menjadi model bisnis baru di pasar smartphone. Xiaomi dan Huawei juga menerapkan hal yang sama yakni Xiaomi-Redmi dan Huawei-Honor.


(roy/roy)