https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/WW6_6DJGHGMu2cVjPRLz6NI0L-c=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1653031/original/075414400_1500450275-1.jpg
Kamar Mandi Berwarna (iStockphoto)​

5 Kebiasaan di Kamar Mandi Ini Bisa Bikin Sakit

by

Liputan6.com, Jakarta Umumnya, kamar mandi jadi bagian rumah yang selalu diperhatikan kebersihannya. Kamar mandi juga jadi tempat kita membersihkan diri. Tapi rupanya beberapa kebiasaan yang sering dilakukan di kamar mandi bisa menyebarkan kuman sehingga berdampak buruk bagi kesehatan. 

“Karena kamar mandi sering dianggap sebagai ruang paling baik di rumah, ia cenderung mendapatkan perhatian yang besar ketika membersihkannya,” kata Charles Gerba, PhD, seorang ahli mikrobiologi dan profesor di Universitas Arizona.

Charles Gerba menambahkan bahwa saat orang membersihkan kamar mandi, perhatian utama mereka cenderung hanya terfokus untuk membersihkan bagian seperti toilet dan wastafel.

“Sementara perhatian terbesar di kamar mandi terfokus pada bagian luar atau permukaan, namun yang paling penting di luar pembersihan permukaan adalah kebersihan tangan,” ucap Gerba.

Menurut Gerba ada beberapa kesalahan paling umum yang dilakukan kebanyakan orang di kamar mandi yang dapat meningkatkan risiko penyebaran kuman dilansir dari laman Health:

 

 

1. Menjelajah Instagram

Ponsel menjadi barang yang tidak dapat ditinggalkan kemanpun pergi termasuk ke kamar mandi. Namun ini adalah kebiasaan yang buruk dan agak kotor. Gerba menyarankan bahwa sebaiknya tidak membawa telpon genggam ke area kamar mandi.

“Kuman, termasuk kotoran dilepaskan ke udara dan dapat mendarat di permukaan itu (ponsel genggam), dan membuat kuman dapat menyebar di luar kamar mandi,” jelas Gerba.

2. Tidak mencuci tangan dengan benar

Mencuci tangan adalah salah satu cara yang paling efektif dan efisien untuk menghilangkan kuman dan mencegah agar terhindar dari penyakit. Namun, kuman di kamar mandi bisa terbawa hingga ke tempat lainnya di rumah anda saat cara mencuci tangan anda tidak benar.

Untuk itu cucilah tangan dengan air hangat dan sabun selama 20 hingga 30 detik. Dan pastikan menggosok bagian bawah kuku yang menjadi tempat tinggal kuman.

3. Menggunakan sabun batangan

Sabun batangan masih sering dijumpai dimana saja. Namun menggunakan sabun batangan untuk mencuci tangan tidak disarankan. Sebaiknya gunakan sabun dengan formula cair dalam kemasan botol seperti dispenser.

“Batang sabun mengumpulkan bakteri ketika digunakan oleh banyak orang. Sementara yang sering dibersihkan itu sendiri adalah tempat sabun, sedangkan sabun menjadi tempat berkembang biaknya kuman yang mudah diambil dan disebarkan,” kata Gerba.

4. Tidak menggunakan pembersih tangan (hand sanitizer)

Gerba menyarankan menggunakan hand sanitizer meskipun hand sanitizer bukan pengganti mencuci tangan yang baik, namun hand sanitizer dapat dibawa kemana-mana hingga 24 jam. Sehingga dapat digunakan kapanpun dibutuhkan untuk membersihkan tangan.

5. Menggunakan satu handuk tangan untuk seluruh keluarga

Menurut Gerba memakai paper towels atau tissue sebenarnya lebih baik untuk mengendalikan penyebaran kuman daripada menggunakan handuk kain yang di simpan di kamar mandi. Namun bagi kebanyakan orang menggunakan paper towel dispenser atau tissue masih belum sepenuhnya layak dan punya dampak buruk untuk lingkungan.

Jika ingin menggunakan handuk kain, pastikan mengganti handuk sesering mungkin jika anda mempunyai anak kecil di rumah. Selain itu, handuk harus di cuci paling tidak seminggu sekali.

Penulis: Winda Nelfira