Gerindra Akui Salah Tulis Soal LGBT di Twitter

by
https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2019/11/29/1129724/670x335/gerindra-akui-salah-tulis-soal-lgbt-di-twitter.jpg
MKD usai periksa Setnov di KPK. ©2017 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Akun Twitter @gerindra memicu polemik karena menuliskan protes atas kebijakan Kejaksaan Agung yang menolak LGBT ikut CPNS. Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad pun menjelaskan maksud cuitan tersebut.

"Kami sudah tanya (admin) bahwa tidak ada maksud kecuali mereka ini ingin menyatakan bahwa semua pihak itu mempunyai hak yang sama di muka hukum sehingga kemudian timbulah cuitan Twitter itu," kata Sufmi di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (29/11).

1 dari 5 halaman

Kurang Spesifik

https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2019/11/29/1129724/paging/540x270/kurang-spesifik-rev1.jpg

Namun, Dasco mengakui, admin @gerindra salah. Admin yang dirahasiakan identitasnya itu kurang lebih detail menjelaskan.

Dasco sekali lagi menyatakan, Gerindra menolak prilaku LGBT. Polemik terjadi karena kalimat yang kurang spesifik dari akun @gerindra.

"Namun biar gimanapun perilaku LGBT, Partai Gerindra dengan tegas menolak. Nah adapun soal cuitan Twitter tersebut, karena mereka kurang spesifik menyampaikan twit dan maksud dan tujuan sehingga mendapatkan persepsi yang salah," ucapnya.

2 dari 5 halaman

Kontrol Lebih Ketat

Munculnya persepsi yang salah dari cuitan itu, menurut Dasco, tidak hanya semata kesalahan admin, melainkan juga pimpinan partai.

"Kesalahan kami sebagai pimpinan yang karena kesibukan sehari-hari kadang kami kurang kontrol terutama saya, kurang kontrol dan kami akan perbaiki di kemudian hari supaya semua lebih terkendali dan kemudian tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan," katanya.

3 dari 5 halaman

Isi Cuitan

Gerindra salah satu partai politik yang aktif menggunakan media sosial Twitter. Tak jarang cuitan-cuitan @gerindra menuai kontroversi di dunia maya.

Teranyar, admin @gerindra memicu kecaman karena protes atas kebijakan Kejaksaan Agung yang menolak LGBT ikut CPNS.

"Yang terhormat @KejaksaanRI, kami tidak setuju dengan keputusan penolakan Kejaksaan Agung terhadap Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan orientasi seksual LGBT. #SuaraGerindra," tulis akun @Gerindra, Kamis (28/11).

4 dari 5 halaman

Tuai Kecaman

Cuitan inipun dibanjiri komentar netizen. Banyak yang tidak setuju, tak sedikit yang merasa kecewa menganggap Gerindra mendukung prilaku LGBT akibat cuitan tersebut.

"Loh, udh bnr itu Kejaksaan agung menolak CPNS LGBT. Itu berhubungan dgn kejiwaan dan keimanan. Klo jiwanya sakit ms diterima. Udh bnr kejaksaan menjaga marwah nya dr hal2 yg bgitu. Hrs ad efek jera bg pelaku LGBT. Utk hk yg berkeadilan aj negara blm bs melakukan, itu yg utama," tulis @pemintal_sunyi.

"Berarti @Gerindra mendukung LGBT Aku yakin suara partai mu akan nyungsep se nyungsep nyungsep nya... Lihat aja... Aku cabut dukungan detik ini juga," komentar @AnisaRahayu1991.

"Jadi curiga sama adminnya nih," @DavidWijaya82.

Mayoritas mereka yang berkomentar ingin meninggalkan Gerindra. Tidak sedikit juga mereka mengajak untuk beralih ke PKS.

5 dari 5 halaman

Penjelasan Akun @gerindra

Namun, akun @gerindra mencoba menjelaskan apa maksud cuitan tersebut. Dia memahami betul bahwa LGBT itu dilarang.

Menurut dia, LGBT tetap berhak mendapatkan semua haknya sebagai warga negara. Satu-satunya hak yang tidak mereka peroleh adalah hak untuk mengekspose dan mengembangkan perilakunya bersama dan kepada masyarakat umum.

Kata admin akun @gerindra, penolakan yang dilakukan terhadap kaum LGBT sebagi CPNS oleh Kejaksaan Agung sangat tidak sesuai dan bertentangan dengan nilai Pancasila khususnya sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan kemanusiaan yang adil dan beradab.

"Semua warga negara Indonesia mempunyai hak dan kewajiban. Ada pun kewajiban dasar LGBT adalah menghormati dan mengikuti hukum serta nilai tertinggi di Indonesia yakni nilai dan norma Pancasila. #SuaraGerindra @KejaksaanRI," tulis akun itu. [rnd]

Baca juga:
Gaduh Twitter Gerindra Protes LGBT Dilarang Jadi ASN
Pejabat Rangkap Jabatan, Dinilai Tak Optimal Jalankan Kebijakan
Dilirik Gerindra dan PKS, Gibran Tetap Setia Tunggu PDIP di Pilkada Solo
PKS Minta Anies Baswedan Ambil Inisiatif Bahas Kursi Wagub DKI
Gerindra Sebut 7 Stafsus Milenial Sampaikan Pesan Agar Pemuda Tak Alergi Politik
Gerindra Nilai Jabatan Staf Khusus Presiden Tak Perlu Diperdebatkan Lagi