Alfamart Dorong Usaha Ritel Tradisional
by Rahmat Saepulloh, Vicky FadilWE Online, Bandung - Maraknya usaha mikro kecil dan menengah yang tidak berkembang, bahkan merugi karena pengelolaan yang tidak baik.
Melihat kondisi tersebut, mendorong Alfamart sebagai salah satu ritel modern untuk menjalankan pelatihan manajemen ritel yang dapat diikuti oleh pemiliki usaha warung.
Corporate Communication General Manager Alfamart, Nur Rachman menilai pemilihan usaha warung eceran yang menjual kebutuhan sehari-hari kerap kali menjadi pilihan bagi mereka yang ingin memulai usaha. Selain modal yang relatif kecil, pengelolaan yang dianggap mudah, dan keuntungan yang relatif besar menjadi faktor penyebab orang tertarik memiliki usaha warung eceran.
"Penyebab kerugian yakni karena tidak ada pencatatan dan pemisahan antara barang yang menjadi modal usaha dengan yang dikonsumsi sendiri,” katanya kepada wartawan di Bandung, Jumat (29/11/2019).
Baca Juga: Raup Dana Obligasi Kurang dari Target, Manajemen Alfamart Bilang. . . .
Baca Juga: Alfamart Serukan Gerakan 'Bersihin Indonesia'
Dalam pelatihan tersebut para peserta memperoleh materi terkait dengan manajemen penataan barang, pengaturan stok barang, manajemen keuangan (cash flow), tips mengamati tren pasar terkait produk yang sedang diminati, serta pelayanan. Selain itu, peserta juga diperkenalkan pada aplikasi khusus member pedagang bernama Alfamikro.
“Sekarang semua serba digital, para pedagang warung pun harus diajak untuk melek teknologi. Salah satu caranya melalui aplikasi alfamikro, yang dapat membantu para pedagang mendapatkan pasokan barang dengan cepat dan harga yang bersaing,” jelasnya.
Namun, dia juga mengakui bahwa memperkenalkan penggunaan teknologi kepada para pedagang bukanlah hal yang mudah, karena terbiasa menggunakan cara konvensional.
“Sampai sekarang kami masih terus mensosialisasikan aplikasi ini karena jika pedagang sudah mahir menggunakannya, akan sangat membantu berjalannya bisnis,” ujarnya.