Bupati Dharmasraya Studi Tiru Mal Pelayanan Publik Banyuwangi
by Rizlia Khairun NisaMerdeka.com - Tertarik dengan beragam inovasi pelayanan publik yang digulirkan Banyuwangi, Bupati Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, bertandang ke daerah di ujung timur Pulau Jawa ini. Secara khusus, mereka berniat melakukan studi tiru tentang mal pelayanan publik yang didirikan Banyuwangi pada Oktober 2017 lalu.
Sutan Riska membawa 25 anggota rombongannya yang terdiri dari Forum Pimpinan Daerah, Ketua DPRD, Ketua MUI, Ketua KPU, serta jajaran pejabat teras Pemkab Dharmasraya.
"Kami banyak mendengar tentang good practice pelayanan publik di Banyuwangi. Kami ingin mengadopsi pelayanan publiknya, khususnya Mall Pelayanan Publik," kata Sutan Riska saat diterima Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Pendopo Kabupaten, Kamis sore (28/11).
Menurut Sutan, apa yang dilakukan Banyuwangi ini sangat bermanfaat bagi warga. Dari pengamatan dia usai mengunjungi Mal PP Banyuwangi sebelumnya, pelayanan ini sangat memudahkan warga. Ini karena layanannya telah mengintegrasikan pengurusan dokumen/perizinan dari berbagai instansi.
"Ini keren. Ada mall pelayanan yang mengintegrasikan semua pemangku kepentingan, mulai dari pemda hingga instansi vertikal. Sangat menginspirasi. Kami ingin membikin seperti ini di Dharmasraya," cetus Sutan.
Mall PP Banyuwangi saat ini telah melayani 202 layanan pengurusan dokumen/perizinan lintas sektoral. Mulai dari pengurusan surat yang dikeluarkan pemkab, kepolisian, Kementerian Agama, Badan Pertanahan Nasional, BPJS, Kantor Pajak Pratama, hingga imigrasi.
©2019 Merdeka.com
Layanan ini bahkan menyediakan ruang untuk konsultasi masalah pernikahan dan keluarga yang disediakan oleh Kementerian Agama. Selain itu juga ada layanan terpadu bagi mereka yang akan bekerja di luar negeri.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut hangat kehadiran rombongan ini. Anas berharap agar momen ini bisa menjadi ajang tukar inovasi antar daerah.
"Kami harap bapak juga membagikan inovasinya kepada kami. Di tengah prestasi yang kami raih, sebenarnya masih banyak tantangan yang harus kami selesaikan," jelas Anas.
Dalam kesempatan itu, Anas menjelaskan bahwa selain Mall PP yang ada di tengah kota, Banyuwangi juga membuka pasar pelayanan di areal pasar di wilayah Kecamatan Genteng.
Pasar pelayanan publik ini didirikan sebagai solusi atas geografis Banyuwangi yang terluas di Jawa Timur. Ini menyebabkan warga di kawasan Banyuwangi selatan harus menempuh jarak yang jauh bila mengurus dokumen ke pusat pemerintahan.
"Namun dengan adanya Pasar Pelayanan Publik di Genteng ini, mereka cukup datang ke sini. Tidak perlu jauh-jauh dan buang waktu ke kota. Karena pasar pelayanan ini telah membuka layanan pengurusan 90 jenis surat perizinan. Ini adalah cara kami untuk mempercepat dan mempermudah pelayanan kepada masyarakat," kata Anas.
Anas menambahkan, selain Mall PP, Banyuwangi juga memiliki banyak inovasi pelayanan publik yang lain. Di antaranya, program penanganan masalah sosial.
"Mulai dari Rantang Kasih, pemberian makanan gratis setiap hari kepada warga lansia miskin; Gancang Aron, pengantaran obat dari RSUD ke rumah warga miskin berkolaborasi dengan ojek online, GOJEK; Siswa Asuh Sebaya (SAS); hingga Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh)," pungkas Anas. [hhw]